ULTIMATUM

SEMUA SERIAL DAN FILM YANG SAYA BAHAS DAN ULAS ADALAH BENAR BENAR TELAH SAYA LIHAT DAN BUKAN HASIL DARI MENJIPLAK DARI ULASAN PIHAK LAIN - TERIMAKSIH TELAH BERKUNJUNG KE BLOG SAYA





Sabtu, 02 Oktober 2010

THE EXECUTIONER ( 2009 )


CAST :
Jo Jae Hyeon as Jong Ho
Yoon Kye Sang as Jae Kyeong
Park In Hwan as  Officer Kim
Cha Soo Yeon as Jae Kyeong's Girl friend
Ja Seong Ha as Yong Doo




Satu lagi film dengan tema bak.. bik .. buk ...dan plak plok plak...hasilnya ? aku  yang babak belur kesakitan. Sakit rasanya melihat kredit title sudah berjalan sedangkan aku masih terbengong bengong.......ck.. ck ..ck....


Pernah melihat filmnya Tom Hanks yang berjudul Green Mile ? Cerita tentang dilema seorang tukang jagal alias tentara pengeksekusi manusia ? Film drama psikologis terbaik yang pernah saya lihat pada masa lalu. Perang batin tentara eksekusi yang harus menghukum mati seorang narapidana berkulit hitam karena memperkosa seorang anak dibawah umur berkulit putih - dengan cara di aliri listrik. Dan fatalnya ternyata yang memperkosa bukan narapidana kulit hitam tersebut. Namun hukum tetaplah hukum . Dan eksekusi tetap berjalan untuk melaksanakan keputusan hukum dan bukan sesuatu yang kasat mata. Film penuh pemikiran dan penuh rasisme.....




Dan film ini ? The Exceutioner berani mengambil tema yang sama namun gagal  dalam menciptakan ketegangan dan drama yang memuncak. Cita rasa hollywood tentu saja akan berbeda dengan gaya bahasa korea selatan tanah tumpah darah buyut saya (...Apppaaa...! keliatan kalo bohongnya ...) Tokoh hitam dan putih tergambar bukan dari emosional cerita. Namun bisa dilihat dari perilaku tipikal orang jahat. Berkata kasar suka bak bik buk dan mabuk..... khas sekali..... sedangkan tokoh yang bagus digambarkan lugu dan senantiasa mengalah....

Jae Kyeong ( diperankan oleh Yoon Kye Sang ) mempunyai dilema antara tuntutan profesi ataukah tetap memegang kata hati nuraninya. Jae Kyeon adalah seorang karyawan baru dirumah tahanan khusus terpidana hukuman mati. Sebagai seorang yunior ia mempunyai partner senior yang senantiasa mengajarkan bagaimana bertindak terhadap para narapidana. Prinsipnya jangan memberi hati pada mereka atau kita nanti yang akan dimakan oleh mereka. Berbicara jangan menggunakan mulut namun pakai alat pemukul atau kayu. Berbicara tidak bisa lembut tapi harus membentak. Sepak terjang menjadi yunior inilah yang menjadi sentral cerita the executioner.




Jae Kyeong digambarkan sebagai orang yang memiliki nurani dan hati. Mereka para narapidana adalah manusia yang memiliki rasa ketakutan akan nasib. Bagaimanapun juga kematian adalah menakutkan bahkan bagi narapidana kelas kakap sekalipun. Perbuatan baik Jae Kyeong kepada narapidana kadang menimbulkan pertengkaran antara ia dengan sang senior. Maka secara diam diam kadang Jae Kyeong berbuat baik pada para narapidana. Puncak ketakutan dan trauma dirasakan Jae Kyeong saat ia ditugaskan untuk melakukan eksekusi untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupnya. Trauma yang panjang hingga darah serasa tetap menempel pada badannya meski sudah mandi berulang ulang. Serta tidur terus terbayang bayang akan narapidana yang telah terbunuh ditangannya..........haddeeehh.....


Sebagai sebuah film drama psikologis sepertinya telah gagal menciptakan alur ketegangan yang mencekam. Serta sebagai sebuah film drama biasa juga tak mencukupi. Bagaimana masa lalu sang pemeran utama juga kurang tergarap secara rapi. sehingga emosi dan rasa keingin tahuan kita mengapa ia memiliki dilema seperti ini juga tidak tergambar dengan jelas. Namun secara garis besar inti permasalahan dari si pemeran ini adalah dilema antara profesi yang harus melaksanakan kerja dan hati nurani gak cocok ... ( loh loh kalo sesederhana itu ngapain harus dipanjang panjangkan...? udah keluar saja dari kerjaan itu... selesai... jadi filmnya cukup 5 menit.. gak usah sampai satu setengah jam....... )  kerja kok harus perang batin....?


Film tentang eksekusi... namun justru gagal untuk mengeksekusi tahap demi tahap dan telah gagal gambar demi gambar untuk meyakinkan bahwa film ini layak untuk dilihat......

2 komentar:

  1. Waah... Green Mile memang muanteb. Aq sampe nangis2 pas nonton. Lha wong ini yg jadi juniornya itu malah kayak orang plonga plongo... G pantes deh jadi seorang executioner...

    BalasHapus
  2. anonim terimaksih sudah mampir ke tulisan saya. thanks atas masukannya. saya juga sangat suka liat green mile. 3 jam sangat mencekam dan buram. salam kenal....

    BalasHapus

support and comment